Masyarakat Belanda adalah masyarakat sangat kreatif dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang mereka miliki. Meski sebagian besar wilayahnya tertutup air, namun berkat kreativitas yang dimilikinya, masyarakat Belanda memanfaatkan melimpahnya air sebagai sarana transportasi, pembangkit listrik, dan sebagainya.
Salah satu sungai yang digunakan sebagai sarana transportasi yang sangat terkenal adalah sungai Amstel di Amsterdam. Salah satu yang membuatnya menarik dan menjadi terkenal selain sebagai sarana transportsi adalah karena di sungai ini terdapat sebuah jembatan yang sangat indah bernama The Brug Magere ("Jembatan Kurus") Jembatan ini menghubungkan tepi sungai di Kerkstraat (Church Street), antara Keizersgracht (Kaisar 'Canal) dan Prinsengracht (Princes' Canal).
Bagian tengah dari Magere Brug adalah jembatan bascule terbuat dari kayu bercat putih. Jembatan ini dibangun pada tahun 1934. Jembatan pertama di situs ini dibangun pada 1691 sebagai Kerkstraatbrug dan memiliki 13 lengkungan. Karena jembatan ini sangat sempit, penduduk setempat menyebutnya magere brug, yang secara harfiah berarti "jembatan kurus". Pada tahun 1871 keadaan jembatan itu begitu buruk sehingga dihancurkan dan diganti dengan jembatan sembilan kayu melengkung. Lima puluh tahun kemudian jembatan ini juga diganti. Arsitek Piet Kramer membuat beberapa desain untuk baja dan jembatan batu, tetapi kota memutuskan untuk menggantinya dengan jembatan baru yang tampak sama dengan sebelumnya, hanya sedikit lebih besar. Pada tahun 1934 jembatan itu dibongkar dan diganti. Renovasi besar terakhir adalah pada tahun 1969. Sampai tahun 1994 jembatan itu dibuka oleh tangan, tapi sekarang dibuka secara otomatis.
Penggunaan jembatan telah terbatas pada pejalan kaki dan pengendara sepeda sejak tahun 2003. Meskipun demikian dibuka berkali-kali sehari dalam rangka untuk melestarikan jalan melalui lalu lintas sungai. Perahu-perahu yang digunakan untuk wisata cukup rendah untuk melewati bawah jembatan ketika tertutup. Jembatan ini dihiasi dengan 1200 bola lampu yang dinyalakan pada malam hari. Jembatan ini juga menjadi latar dalam sejumlah film, seperti film James Bond, Diamonds Are Forever pada tahun 1971
Beberapa inovasi dan renovasi dari masa ke masa terhadap jembatan ini merupakan segelintir contoh betapa kreatifnya bangsa Belanda. Masih ada banyak kreatifitas lain yang membuat negara Belanda layak mendapatkan peringkat 8 negara terkreatif dan terinovatif di dunia.
Nice artikel sister.. eh Indonesia juga kreatif loh.. bisa bikin berbagai kesenian yang bikin negara sebelah mengklaim kesenian itu.. contohnya reog ponorogo, keris, dll.. hebat juga kan indonesia
BalasHapuskreatifitas yang exotic,meski negerinya bisa dikatakan "klelep" tapi orang-orangnya bisa mendesain dengan indah perpaduan antara daratan dan air. selain menjadi tempat yang asik untuk berwisata,bagi kita orang indonesia,disana juga tersedia banyak arsip2 masa lampau yang mungkin tidak ditemui di Indonesia
BalasHapuskyknya Belanda cocok buat contoh negara "against global warming" ya. tulip, jembatan khusus buat pejalan kaki. banyak pabrik gde gak sih?
BalasHapusSebenarnya Belanda saat di Indonesia juga sudah merencanakan site plan pembangunan, baik itu infrastruktur, drainase, maupun transportasi. Namun sayangnya bangsa kita baru mampu menggunakan tapi blm bisa merawat, jadinya ya seperti keadaan saat ini. Bantaran sungai yg kotor dan rawan banjir, dsb.
BalasHapusSemoga kita bisa belajar dari Belanda..
Bagusssss mba, artikel simple yang bermanfaat :)
BalasHapussemoga lewat artikel ini bangsa Indonesia bisa termotivasi untuk lebih mengembangkan dan memadukan kemampuan SDA dan SDM di Indonesia :D
menarik,
BalasHapuskreativitas mereka patut diacungi jempol sebagai bahan pembelajaran,
saatnya Indonesia tunjukkan karya-karya mengagumkan yang memang patut dibanggakan
:)