Percaya diri merupakan salah satu kekayaan bagi diri manusia sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial. Mungkin dengan sejenak membayangkan jika manusia tidak dibekali dengan rasa malu dan berani akan terbayangkan tatanan kehidupan yang memprihatinkan. Akan tetapi jika manusia atau individu memiliki rasa malu yang berlebihan, maka akan menghambat proses pengembangan dirinya sesuai dengan potensi yang sebenarnya dimilikinya.Untuk meningkatkan rasa percaya diri secara wajar perlu untuk diperhatikan hal-hal berikut:
Evaluasi diri secara obyektif
Belajar menilai diri secara obyektif dan jujur. Susunlah daftar "kekayaan" pribadi, seperti prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positif, potensi diri baik yang sudah diaktualisasikan maupun yang belum, keahlian yang dimiliki, serta kesempatan atau pun sarana yang mendukung kemajuan diri. Sadari semua aset-aset berharga kita dan temukan aset yang belum dikembangkan. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri kita, seperti : pola berpikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri, kurangnya ketekunan dan kesabaran, tergantung pada bantuan orang lain, atau pun sebab-sebab eksternal lain.
Jadilah diri sendiri
Dasar memiliki sikap positif terhadap diri sendiri adalah kunci untuk mendapatkan kepercayaan diri. Anda harus percaya dengan diri anda, dari kepribadian Anda, agar dapat benar-benar yakin bahwa anda bisa dan mampu.
Beri penghargaan yang jujur terhadap diri
Sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang kita miliki. Ingatlah bahwa semua itu didapat melalui proses belajar, berevolusi dan transformasi diri sejak dahulu hingga kini. Mengabaikan / meremehkan satu saja prestasi yang pernah diraih, berarti mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang membantu kita menemukan jalan yang tepat menuju masa depan. Ketidakmampuan menghargai diri sendiri, mendorong munculnya keinginan yang tidak realistik dan berlebihan; contoh: ingin cepat kaya, ingin cantik, populer, mendapat jabatan penting dengan segala cara. Jika ditelaah lebih lanjut semua itu sebenarnya bersumber dari rasa rendah diri yang kronis, penolakan terhadap diri sendiri, ketidakmampuan menghargai diri sendiri hingga berusaha mati-matian menutupi keaslian diri.
Berkonsentrasi pada kekuatan bukan pada kelemahan
Keyakinan berasal dari dalam. Anda harus berkonsentrasi pada hal-hal positif tentang diri anda. Menulis sepuluh hal positif tentang diri anda.
Memusatkan perhatian pada potensi. Ini adalah alasan Anda harus mencintai diri sendiri dan memiliki kepercayaan diri sendiri. Memberikan penghargaan sendiri untuk setiap hal positif yang Anda tulis tentang diri anda. Ingat, Anda seseorang spesial.
Positive thinking
Cobalah memerangi setiap asumsi, prasangka atau persepsi negatif yang muncul dalam benak kita. Kita bisa katakan pada diri sendiri, bahwa nobodys perfect dan its okay if I made a mistake. Jangan biarkan pikiran negatif berlarut-larut karena tanpa sadar pikiran itu akan terus berakar, bercabang dan berdaun. Semakin besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan dan dipotong. Jangan biarkan pikiran negatif menguasai pikiran dan perasaan kita. Hati-hatilah agar masa depan kita tidak rusak karena keputusan keliru yang dihasilkan oleh pikiran keliru. Jika pikiran itu muncul, cobalah menuliskannya untuk kemudian di review kembali secara logis dan rasional. Pada umumnya, orang lebih bisa melihat bahwa pikiran itu ternyata tidak benar.
Meyakini Untuk Bisa
Menanamkan keyakinan pada diri sendiri bahwa bisa melakukan dan menyelesaikan pekerjaan apapun, bahkan yang paling sulit sekalipun. Dengan demikian seseoran telah berpikir positif terhadap diri sendiri. Hal ini dapat memberi kekuatan dan menumbuhkan percaya diri pada diri seseorang setiap kali ingin melakukan sesuatu.
Gunakan self-affirmation
Untuk memerangi negative thinking, gunakan self-affirmation yaitu berupa kata-kata yang membangkitkan rasa percaya diri. Contohnya:
• Saya pasti bisa !!
• Saya adalah penentu dari hidup saya sendiri. Tidak ada orang yang boleh menentukan hidup saya !
• Saya bisa belajar dari kesalahan ini. Kesalahan ini sungguh menjadi pelajaran yang sangat berharga karena membantu saya memahami tantangan
• Sayalah yang memegang kendali hidup ini
• Saya bangga pada diri sendiri
Belajar mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan
Ada pepatah yang mengatakan orang yang paling menderita hidupnya adalah orang yang tidak bisa bersyukur pada Tuhan atas apa yang telah diterima dalam hidup. Apabila kita seperti itu artinya kita tidak pernah berusaha melihat segala sesuatu dari kaca mata positif. Bahkan kehidupan yang kita jalani selama ini pun tidak dilihat sebagai pemberian dari Tuhan. Akibatnya, kita tidak bisa bersyukur atas semua berkat, kekayaan, kelimpahan, prestasi, pekerjaan, kemampuan, keahlian, uang, keberhasilan, kegagalan, kesulitan serta berbagai pengalaman hidup kita. Kita adalah ibarat orang yang selalu melihat matahari tenggelam, tidak pernah melihat matahari terbit. Hidup kita dipenuhi dengan keluhan, rasa marah, iri hati dan dengki, kecemburuan, kekecewaan, kekesalan, kepahitan dan keputusasaan. Dengan "beban" seperti itu, bagaimana kita bisa menikmati hidup dan melihat hal-hal baik yang terjadi dalam hidup kita? Tidak heran jika kita dihinggapi rasa kurang percaya diri yang kronis, karena selalu membandingkan kita dengan orang-orang yang membuat "cemburu" hati kita. Oleh sebab itu, belajarlah bersyukur atas apapun yang kita alami dan percayalah bahwa Tuhan pasti menginginkan yang terbaik untuk hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar