Kamis, 03 Juni 2010

Lomba Esai ANBTI

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) mengundang orang muda Indonesia berpartisipasi dalam lomba esai bertema “Kita Peduliâ€.


Tema ini diinspirasi oleh semangat Sumpah Pemuda 1928 di mana pada saat itu orang muda mau mengambil tanggungjawab ikut memecahkan persoalan bangsa. Dengan semangat persatuan, mereka berjuang bersama, melunturkan sekat-sekat primordialisme agama, dan etnis memperjuangkan cita-cita bersama, menghapus segala bentuk penjajahan. Dengan semangat yang sama pula, melalui lomba ini orang muda Indonesia diharapkan memiliki rasa kebersamaan dan kepedulian dalam ikut berusaha memecahkan persoalan bangsa dengan segala penyakit sosialnya.

Tema ini akan dikhususkan pada tiga sub tema:
• Indonesia negara Maritim. Sebagai negara kepulauan, Indonesia disatukan oleh laut. Namun, selama ini, paradigma pembangunan di Indonesia masih mengabaikan laut sebagai prioritas utama pembangunan.
• Kesetaraan Gender. Kesetaraan gender berarti kesamaan peran bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-hak yang sama sebagai sesama manusia. Kesetaraan gender meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidakadilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan. Keadilan gender berarti tidak adanya pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi, dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki.
• Eksistensi Masyarakat Adat. Diskriminasi terhadap masyarakat adat khususnya penganut kepercayaan lokal terus saja terjadi. Parahnya, diskriminasi ini dilakukan secara sistematis, karena negara kerap membuat berbagai kebijakan publik dalam bentuk UU yang terus mendiskriminasi masyarakat adat. Seperti pengabaian atas pengakuan agama dan kepercayaan yang mereka anut. Pemerintah masih melanggengkan pengakuan terhadap “agama resmi dan tidak resmiâ€� yang memarginalkan kelompok masyarakat di luar enam agama yang difasilitasi oleh negara (Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan yang baru diresmikan, Khonghucu). Selain itu, persoalan eksistensi kehidupan masyarakat adat juga sering digusur oleh kepentingan pemodal yang ingin mengeksploitasi tanah-tanah adat.

Syarat Lomba
1. Diikuti oleh Peserta Perorangan. Baik pelajar SMA, SMK atau yang setingkat dan mahasiswa (D3/S1).
2. Tulisan berbentuk esai dan belum pernah dipublikasikan.
3. Panjang tulisan maksimal 8.000 karakter (termasuk spasi) tidak termasuk halaman yang menjelaskan identitas peserta. Spasi rangkap dengan tipe huruf Times New Roman dengan font size 12.

Pengiriman tulisan
1. Tulisan dikirim via pos ke alamat: Jl. Tebet Barat Dalam VII No. 19 Jakarta Selatan 12810, atau melalui email ke lombaesai@...
2. Mencantumkan kode “Penulis†pada amplop luar di bagian kiri atas
3. Batas waktu penerimaan tulisan di panitia pada 2 Juli 2010 cap pos.
4. Tulisan disertai nama penulis, fotokopi bukti diri (KTP/Kartu Pelajar/ Kartu Mahasiswa), alamat lengkap sekolah/rumah, serta nomor telepon (sekolah/rumah/handphone).

Pemenang dan hadiah
1. Panitia menetapkan Juara I, II, dan III pada masing-masing kategori (pelajar dan mahasiswa). Juara I, II, III masing-masing akan mendapatkan tabungan sebesar Rp 10 juta, Rp 7,5 juta, dan Rp 5 juta (pajak ditanggung panitia).
2. Pengumuman tiga puluh penulis terbaik akan ditampilkan di www.anbti.org pada 24 Juli 2010.
3. Tiga puluh penulis terbaik (pelajar dan mahasiswa, masing-masing 15 orang) akan mendapatkan pelatihan penulisan dan paket wisata ke Yogyakarta.
4. Penentuan pemenang lomba (Juara I, II, dan III) akan diumumkan pada 28 Oktober 2010 dan ditampilkan dalam situs web ANBTI, www.anbti.org.
5. Karya pemenang lomba dan 30 penulis terbaik (pelajar dan mahasiswa) akan diterbitkan dalam sebuah buku.
6. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.

Juri
Dewan juri terdiri dari:
• Ignatius Haryanto, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pers dan Pembangunan
• Ayu Utami, Novelis
• Ratna Hapsari Rudjito, Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI)

Keterangan Lebih lanjut bisa di menghubungi panitia, Contact person : 021 94 59 55 26 (Malia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar